Memasuki MT 1, Stok Pupuk Bersubsidi di Wilayah Sumberrejo Menipis

admin
1581406254pupuk

Bojonegoro, – Para petani di wilayah Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengeluhkan ketersediaan pupuk subsidi yang menipis bahkan habis di awal musim tanam MT 1. Kondisi ini menimbulkan keresahan di kalangan petani yang sangat bergantung pada pupuk bersubsidi untuk meningkatkan hasil panen mereka.

“Biasanya, pupuk subsidi ini cukup sampai akhir musim tanam. Tapi, sekarang baru mulai tanam sudah habis,” ujar, salah seorang petani di wilayah Desa ngampal, Jum’at (21/11/2025).

Ia menambahkan, tanpa pupuk yang cukup, hasil panennya bisa menurun drastis, tanpa adanya pupuk bersubsidi petani bisa kesusilaan untuk membeli pupuk non subsidi yang harganya melambung tinggi.

Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Zaenal, menjelaskan bahwa pihaknya telah menerima laporan mengenai masalah ini dan sedang berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi. “Sudah kita perintahkan ke Korluh kecamatan melakukan pergeseran antar desa di kecamatan, kios yang masih banyak stok pupuknya digeser ke kios yang pupuknya kurang” Ucapnya.

Selain itu, Kami sedang mengupayakan penambahan kuota pupuk subsidi untuk memenuhi kebutuhan petani.
“InsyaAllah hari ini kita akan dapat tambahan Alokasi pupuk lagi dari provinsi.” kami juga mengimbau petani untuk menggunakan pupuk organik sebagai alternatif,” ujarnya saat dihubungi melalui sambungan WA pribadinya.

Di sisi lain, salah satu kios di desa ngampal saat di konfirmasi terkait adanya stok pupuk subsidi habis untuk MT 1, menjelaskan, untuk desa Ngampal tahun ini pola tanamnya padi,padi,padi sedangkan di RDKK sesuai pola tanam padi,padi ,polowijo, sehingga terjadi kekurangan pupuk disebabkan pola tanam dari petani.

Ia menerangkan, bahwa untuk desa Ngampal terdapat 6 Poktan ,yang 5 Poktan rata- rata pupuk jatah 1 tahun diambil sekali pada bulan 4 dan 5 kemarin ,sedangkan yang 1 Poktan diambil 2 kali yaitu bulan 5 setengah dan setengahnya baru diambil bulan 10 kemarin, sehingga yang terjadi kelangkaan pupuk terdapat di 5 Poktan tersebut karena pupuk yang jatah untuk musim tanam rendengan ( MT1) sudah dipakai tanam gadu( MT 3) kemarin” Ucapnya.

Kekurangan pupuk subsidi ini dikhawatirkan akan berdampak pada produktivitas petani. Petani berharap pemerintah kabupaten Bojonegoro dan Pusat dapat segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah ini agar mereka dapat terus bercocok tanam dengan tenang dan menghasilkan panen yang optimal Bojonegoro Makmur Membagakan. ( Red )

Tinggalkan Balasan